Kalau di tanya jenis buku apa yang hobi aku baca
ya,jawabannya satu Fiksi Sejarah! Entah itu sejarah Indonesia ataupun negara
lain. ga tau dari jaman SMA seneng aja sana sejarah,belajar masa lalu ettdaahhh
hehehe. Sayangnya belum punya buku sejarah Islam hiks hiks hiks. Tapi novel
romance pun suka baca sech. cuman kadang ada beberapa novel yang salah sasaran.
Harusnya di kasih label novel dewasa tapi cuman di kasih label teenlit.
salah satu koleksi novel sejarah
Tidak ada yang salah dengan novel dewasa, hanya saja
penerbit seharusnya menjadi filter. Kalau memang novel atau buku itu untuk
dewasa, ada baiknya berusaha member label dewasa. Jangan sampai terjadi kasus
buku anak tapi isinya sangat tidak mendidik. Penerbit seharusnya tidak hanya
memikirkan pasar. Yeah, menyesuaikan pasar sech boleh aja ye namanya juga usaha
hehehe. Akan tetapi penerbit juga harus memikirkan “Buku ini termasuk segmen
mana?” “bermanfaat atau tidak?” dan pertanyaan yang lain. Terkadang bukan hanya
isi saja yang di permasalahkan, tapi cover buku juga harus menjadi perhatian. Cover
janganlah hanya ingin menarik pembaca dengan unsur dewasa. Cover seharusnya
bisa selaras dengan isi buku.
Seperti beberapa waktu yang lalu kasus sebuah buku
ensiklopedia anak yang ternyata ada unsur lesbi. Tentu itu bukan hal yang
mendidik. Atau kasus buku – buku pelajaran yang sepertinya tanpa editor. Hal ini
tentu akan sangat meresahkan masyarakat.
IKAPI sebagai sebuah wadah penerbit pun harus selalu
mengingatkan anggotanya agar terus menghasilkan buku yang berkualitas dan
mencerdaskan bangsa. Organisasi jangan hanya sebagai formalitas semata. Tapi juga
harus sebagai pembina para penerbit. Mungkin IKAPI bisa mengadakan award
sebagai bentuk penghargaan kepada penerbit.
Penulis pun sebenarnya harus sudah ada kesadaran untuk
menulis sesuatu yang memberikan manfaat. Novel pun bisa memberikan manfaat. Terkadang
permasalahan yang di angkat dari novel pun ada di dunia nyata. Dan pembaca pun
akan mendapatkan jalan keluar.
Jadi sudah seharusnya antara penulis, penerbit dan organisasi
dalam hal ini IKAPI menyatukan visi dan misi. Apabila antara ketiga ini sudah
memiliki pandangan yang sama, maka cita – cita untuk mencerdaskan bangsa dan
memajukan buku – buku nasional akan bisa terlaksana.
Sedihnya kalo isi konten ga mendidik ya, mba. Apalagi kayak tanpa ada editor, banyak typo. Huhu :(
BalasHapushuum, mba sedihnya kayak gitu...ya kalau buat dewasa juga jangan vulgar banget...
BalasHapus