Sebenarnya
saya bukanlah orang yang bisa menabung. Bahkan jaman kuliah dulu sahabat saya
yang membantu mengelola keuangan. Jadi dia sebagai alarm tabungan saya hehehe.
Tapi saya juga bukan orang yang hobi shoping. Jalan-jalan ke mall aja saya
gampang capek. Saya memang bukan teman yang asyik buat ngemall. Uang saya
biasanya habis buat jajan kuliner.
Kebiasaan
ini lah yang pada akhirnya saya sesalkan. Apalagi setelah menikah ternyata
kebutuhan makin banyak. Plus saat saya di nyatakan postif hamil. Agak menyesal
kenapa saya tidak dari dulu menabung. Apalagi saya pernah melakukan kesalahan
tiga kali dalam mengelola keuangan rumah tangga. Karena perasaan bersalah
itulah akhirnya saya memutuskan untuk berubah!saya harus bisa menabung!
Pada
akhirnya sahabat saya memberikan tips menabung yaitu the power of Lima Ribu!
Apa itu? Jadi tips ini terinspirasi dari bang Ippho Santoso. Cuman beliau
menggalakkan the power of dua puluh ribu. Tapi menurut saya masih agak
keberatan jadi nominalnya di turunkan. Cara menabungnya adalah menyisihkan uang
lima ribu kita ke dalam celengan. Setiap hari saya menabung ke celangan lima
ribu. Bila saya belanja di warung dan mendapatkan kembalian lima ribu, maka
uang itu menjadi hak celengan. Agak sedih juga kalau kembalian dari belanja
lima ribu semua hiks. Oiya ada juga beberapa tips menabung yang sedang saya
coba praktekan
Pisahkan uang sesuai pos masing-masing.
Misalnya buat belanja, tabungan lebaran, orang tua, sedekah dan lain-lain. oiya
kenapa saya memposkan sendiri sedekah. Kebetulan saya sedang mempraktekan ilmu
dari seorang ustad. Setiap pemasukan harus di sisihkan untuk sedekah tidak
harus langsung di habiskan tapi simpen aja dulu. Jadi kalau suatu saat ada yang
butuh sedekah tidak mengganggu keuangan. Kebetulan di rumah saya di bulan
tertentu banyak yang meminta sumbangan untuk Perayaan Hari Besar Islam. Jadi saya
tinggal ambil aja dari pos sedekah. Ga cuman menabung di dunia tapi di akhirat
juga penting. Oiya! Kalau ada pos yang uangnya lebih, jangan lantas di habiskan
tapi di kumpulin aja untuk pengeluaran yang akan datang. Karena pemasukan suami
tidak menentu jadi bisa buat cadangan.
Kumpulkan uang receh. Dulu biasanya
saya suka seenaknya naruh uang receh. Setelah menikah saya coba kumpulkan dan
kadang hasilnya lumayan buat nambah uang dapur hehehe.
Buatlah catatan tentang pengeluaran bulanan.
Ini neh yang paling susah! Kadang kala saya juga suka lupa kalau belanja
pritilan yang kecil. Padahal penting juga mencatat pengeluaran. Selain mempertanggungjawabkan
di hadapan suami, juga bisa buat evaluasi bulanan. Apa ada pengeluaran yang ga
penting dan bisa di skip aja.
Konsisten. Hal ini yang paling sulit
dalam hal menabung. Awalnya pasti berat, tapi lama kelamaan Insya Allah menajdi
terbiasa dengan niat yang bulat.
Setelah saya
praktekan itu beberapa bulan, lumayanlah bisa bantu buat acara empat bulanan
kemaren. Nah! kebetulan saya memulai periode baru the power of lima ribu. Niatnya she buat pendidikan anak yang semakin
mahal. Mumpung calon anak belum lahir jadi dipersiapkan dari sekarang.
Masalahnya adalah kelemahan celengan ini kadang suka menggoda iman untuk di
otak atik hehehe.
Secara tidak
sengaja saya menemukan sebuah situs cermati.com. sebuah website yang menyediakan
informasi berbagai produk perbankan. Mulai dari pinjaman, Simpanan sampai Kartu
Kredit. Bahkan Simpanan pun ada tabungan, tabungan berjangka dan deposito.
Berhubung niat saya untuk pendidikan anak, maka saya memilih tabungan berjangka
pendidikan. Website ini sangat informatif sekali, kita bisa mengisi kriteria
bank yang di inginkan. Misalnya nilai mata uang, setoran rata-rata, bank bahkan
tenor yang kita inginkan. Setelah di isi semua tinggal klik maka akan keluar
bank yang sesuai pilihan kita.
Setelah kita
memilih bank yang di inginkan, tinggal klik saja dan informasi pun akan tersaji
dengan lengkap. Bahkan kita akan mengetahui total tabungan kita di akhir
periode. Ini salah satu contohnya.Jjadi kita tahu pasti hasil yang akan kita
dapat sesuai tenor.
Jadi
rencanaya setiap bulan celengan akan saya buka dan di masukan ke tabungan
berjangka yang saya dan suami pilih. Tentu saja tidak semua di masukan. Tapi di
sesuaikan dengan setoran minimal bank. Karena penghasilan suami dan saya juga
masih belum stabil. Takutnya kalau nekat ambil setoran yang besar terlalu
berat. Nah!sisa celengan lima ribu kami simpan kembali jaga-jaga untuk setoran
bulan depan.
Ada beberapa
kriteria yang kami pikirkan saat memilih tabungan pendidikan.
Setoran tabungan. Hal ini menjadi hal
penting yang kami pikirkan. Seperti yang sebutkan di atas kondoso perekonomian
kami belum stabil. Jadi kami tidak mau terlalu memaksakan dengan setoran yang
tinggi. Pilihan kami jatuh ke setoran minimal seratus ribu.
Lokasi Bank. Tentu saja kami mencari
bank yang lokasinya tidak terlalu jauh. Ga lucu juga khan kalau memilih bank
yang ada di tetangga kota. Jadi pilih yang dekat-dekat sajalah demi kemudahan
bertransaksi.
Keamanan. Tentu saja kita harus memperhatikan
keamanan dana yang akan kita titipkan. Jadi pilihlah bank yang sudah memiliki
kredibilitas. Sehingga kita tenang tanpa perlu khawatir dana kita hilang.
Saya sendiri
tidak terlalu memikirkan perihal bunga bank. Karena tujuan utama saya adalah bagaimana
caranya menabung tanpa bisa di utak atik. Jadi cukuplah tiga kriteria itu yang
jadi pilihan kami dalam menentukan Tabungan Pendidikan bagi anak kami.
Saya pernah
melakukan kesalahan dalam memanage keuangan rumah tangga. Jadi sekarang saya
akan berusaha sebisa mungkin memperbaiki kesalahan tersebut agar masa depan
pendidikan anak kami tidak terganggu. Beruntung ada cermati.com yang membantu
kami dalam menyediakan informasi berbagai produk perbankan.
Tips
menabung yang saya tulis memang tidak terlalu banyak. Hal ini di karenakan saya
pribadi sedang belajar untuk menabung. Sedikit tapi mudah-mudahan bisa
konsisten. Oiya!kalau tips menabung teman-teman seperti apa?
Nah, nyatetin blanja itu yanh suka bikin riweuh mak. Printilan yang suka kelewat dihitungnya :)
BalasHapuslima ribu emang berharga
BalasHapus