Sebuah Cerita dari Rumah sakit




            Beberapa hari yang lalu kebetulan si bontot harus masuk rumah sakit Kardinah karena ada masalah dengan hati nya. Si bontot di rawat di ruang edelweiss kelas 1 yang artinya satu kamar dua orang. Saat pertama kali masuk sech di sebelah belum ada orang. Pas tengah malam (kebetulan aku tidur di rumah sakit) baru dech ada yang masuk.
            Keesokan harinya kanjeng mami pelan – pel;an ceritanya kalau yang di sebelah itu duda dengan kisah mirip sinetron Indo**** hehehe. Dasar emak – emak ga butuh waktu lama ya buat saling curhat heheheh.
            Sebut saja dia mas D ya. dulu waktu masih bujang nech dia itu bujang kaya raya. Jadi punya usaha minyak tanahn gitu. Minyak tanah jaman dulu khan jaya banget ya. menikah dengan seorang perempuan yang katanya sebenarnya sang ibu kurang sreg (ibu selalu jadi alarm hidup ya heheh). Dasarnya mas D ini baik banget dan pendiam, seluruh uangnya secara utuh dia serahkan ke istrinya. “pintarnya” sang istri adalah seluaruh asset yang di beli di atas namakan dia dan anaknya. Suami sama sekali ga ada. Rumah, motor, mobil dan tanah semua atas nama istri dan anaknya. Mas D ga ada pikiran apa – apa. Pikirnya gpp dech tho buat istri dan anaknya.
            Eh kejadian dech konversi minyak ke gas bikin usahanya jadi bangkrut dan terpuruk. Tau ga istrinya bilang apa? “aku ga mau mas sama kamu, hidup kayak gini. Aku mau sama pegawai atau guru aja” (pengin aku sambelin tu perempuan). Mas D antengb aja ga komentar apa – apa. Saat dia pulang ke rumah orang tuanya, tau – tau datang dech seorang pengacara ke rumah keluarganya. Ternyata itu pengacara suruhan istrinya buat mengajukan cerai dan mengklaim hartanya. Shock? Ya iyalah! Bahkan kakak dan adiknya pun ikut marah. Busyet ya! sampai akhirnya adiknya bilang kalau kasih aja apa yang istrinya minta daripada ribut pusing. Tapi bilang ke pengacara kalau mas D ga akan membiayai si anak. Karena seluruh tabungan dan hartanya di pegang istrinya. Kalau anak mau sekolah ya jual rumah dan tanah buat biaya sekolah. Mas D bener – bener nol ga punya apa – apa. Rekening bank pun ga punya!
            Busyet ya itu istrinya yang pinter atau mas D nya yang goblog ya? kalau kayak gini suka jadi mikir sendiri. Islam itu memang baik ya. Kalau secara islam pendapatan suami itu harus di bagi tiga. Untuk istri dan anaknya, dirinya sendiri dan orang tua kandungnya. Ga baik juga kalau pendapatan suami di kasih bulet – bulet ke istri. Nah, kalau suami pengin apa gitu mas iya minta sama istri.
            Sering banget denger ada istri yang suka uring – uringan kalau suami kasih uang ke keluarganya. Padahal kebutuhan istri dan anak sudah tercukupi. Padahal seorang lelaki masih memiliki kewajiban untuk membiayai orang tuanya. Beda hal dengan perempuan. yeah, kalau semua di kembalikan ke agama dan norma yang ada, pasti hidup lebih tenang ya. bukan ke serakahan dunia. Dunia mah bertahan sampai kapan sech?

2 komentar

  1. Astagfirullaaah tu istri tega banget

    BalasHapus
  2. Wah kok sinetron banget ya bu? Ntar karma pasti dateng de tuh

    BalasHapus

Hei Terima kasih sudah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..nanti saya akan berkunjung balik...
please jangan tinggalkan link hidup..
Terima Kasih