Sebenarnya
sudah lama berteman dengan Mba Hairi Yanti di Facebook, tapi intens
berkomunikasi karena di persatukan dengan Arisan Link Blogger Perempuan.
Kebetulan pemenang arisan pertama mba Hairi Yanti yang beruntung. Jadi ada
kesempatan untuk Kenal Lebih Dekat dengan Hairi Yanti. Mba Hairi Yanti ini
salah satu penulis cernak yang produktif lho. Karyanya sudah banyak dimuat di
berbagai media termasuk majalah BOBO. Dan perjalanannya menjadi penulis cernak
pun tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Perjalanan mba
Hairi Yanti untuk menjadi penulis cerita anak tidaklah mudah. Banyak sekali hal
yang harus dia lewati sampai berada pada titik ini. Mba Hairi yanti mulai
mencintai menulis karena hobinya sejak kecil untuk menulis Diary. Hingga pada
akhirnya tahun 2009 mulai mengenal blog dan akhirnya mulai terbiasa menulis.
Rasa
penasaranpun muncul dan mulai mengikuti beberapa antologi yang diselenggarakan
oleh beberapa penerbit. Namun keberutungan belum berpihak kepada beliau. Karena
rasa penasaran kenapa tulisannya sering kalah, maka pada tahun 2013 Hairi Yanti
memutuskan untuk mengikuti kelas Penulis Tangguh bimbingan Nurhayati
Pujiastuti. Setelah mulai mengikuti kelas tersebut, Hairi Yanti pun mulai
mengirimkan beberapa tulisannya ke media.
Tidak hanya
mengikuti kelas Penulis Tangguh, mba Hairi Yanti pun mengikuti kelas bejara menulis
anak di winner Class bimbingan kang Ale dan juga mengikuti beberapa kelas
penulisan cerita anak lainnya. Bisa dibayangkan betapa Mba Hairi Yanti sangat
mengerti passionnya dan berusaha mengoptimalkannya belajar dengan para ahlinya.
Mba Hairi
Yanti juga terkadang menggabungkan antara hobinya makan dengan hobi menulis
jadilah cerpen anak berbau makanan seperti yang sudah dimuat di Majalah BOBO
yaitu cerpen Pisang Gapit.
Saat saya bertanya
di WA alasannya memilih cerita anak, beliau menjawab bahwa nafas menulisnya
masih pendek. Beliau merasa gaya bahasanya masih sederhana tidak bisa
bersayap-sayap
“Karena
halamannya sedikit mbkj hehehe…sy merasa belum bisa nulis panjang.Napas nulis masih
pendek. Kemudion gaya nahasa saya sederhana. Ga bisa bersayap-sayap. Nulis
cerpen anak sptnya paling cocok”
Hasil dari belajar mba Hairi Yanti pun sudah bisa terlihat. Beberapa
cernaknya sering muncul di majalah BOBO dan juga beberapa media massa lainnya
di Kalimantan. Mba Hairi Yanti membuktikan bahwa belajar tidak harus saling
bertatap muka, tapi dengan system online pun ilmunya bisa terserap.
Mbak Hairi
yanti sempat memberikan tips bagi yang ingin belajar menulis. Menurut beliau
penulis itu harus rajin membaca. Karena hal itu merupakan modal baginya untuk
menulis. Satu hal yang pasti jangan terlalu banyak teori, langsung saja di
praktekan agar tahu hasilnya.
Berbincang
dengan mba Hairi Yanti lewat WA sebenarnya sangat menyenangkan. Sayangnya
kesibukan saya sendiri terkadang menghambat perbincangan kami. Alhamdulillah semakin
mengenal mba Hairi Yanti jadi belajar banyak tentang passion. Mudah-mudahan
dengan Kenal Lebih Dekat dengan Hairi Yanti ini bisa memberikan manfaat ya. Jangan lupa kepoin blognya mba hairi Yanti di www.hairiyanti.com
Mba Hairi Yanti salah satu teman yang produktif banget nulis di media massa, apalagi bobo. Sering beli Bobo karena ada cerita teman2 :D
BalasHapusakupujn jadi tergoda buat beli bobo...buat dongeng sebelum umar tidur hehehe..iya produktif banget ya...kerja keras mah ga akan bohong..
HapusKuliner jadi inspirasi bikin cernak..itu cuma mba hairi yanti.. bisa contek nih... he2
BalasHapushobi makan dan nulis dijadikan satu...jadi karakter juga ya mba..makasih udah mampir..
HapusKenal juga secara online. Cernaknya makin kece. Suka juga liat foto2 IG soal kuliner Kalimantan
BalasHapusjadi pengin beli bobo hehehe..wah perlu nech kepoin instagramnya..
HapusMakasiiiih, Mbak :-)
BalasHapusIyaaa.. Kita udah lama ya temenan di Fb dan baru ngobrol2 setelah ada arisan blog. Salah satu hikmah arisan blog ya, Mbak :-)
kadang aku suka minder mba *anaknya minderan hehehe...berkah silaturahmi..
HapusWah, belum bisa nulis dengan bahasa yang bersayap-sayap aja udah bagus cernak-cernaknya. Semangat terus buat menulis ya Mbak Hairi Yanti.
BalasHapusEmang modal jadi penulis yg baik itu membaca dan belajar terus (di kelas menulis, salah satunya) :D
BalasHapus