Berprasangka Baik Kepada Allah



            Pernah ga merasa diberi kesempatan lagi sama Allah? Saat kita menginginkan sesuatu dan akhirnya diberikan jalan yang berbeda tapi sebanrnya jalan itu menuju yang kita inginkan. Pernah ga merasa bahwa rejeki bukan lagi perkara masalah materi? Memiliki keluarga yang sangat saling mendukung, memiliki orang tua yang masih utuh, memiliki suami yang bertanggung jawab dan anak yang Alhamdulillah sehat. Pernah merasa bahwa masalah kita paling berat tapi ternyata Alam semesta memberikan kita sebuah jalan yang akhirnya kita tahu bahwa “apalah masalahku ini ternyata masih ceteeek”
            Selama tiga hari ini saya disadarkan oleh Alam beberapa hal yang membuat saya meminta ampun kepada Allah. Meminta ampun karena saya terlalu “meminta dan menuntut”. Saya terkadang lupa bahwa Allah pastilah memiliki rencana yang terkadan hambanya tidak tahu “what happen dibalik ini”. Kadang kita terlalu cepat mengambil setiap kesimpulan dari setiap kejadian yang ada.


@Makeup_D

            Bagi beberapa orang yang sudah lama kenal dengan saya, mungkin tahu bahwa saya memilih untuk tidak bekerja kantoran. Memutuskan tidak menggunakan ijazah S1 yang sudah susah payah orang tua biayai. Saya memutuskan untuk berwirausaha. Berkali-kali dan selalu gagal! Saya tidak pernah kapok! Sampai akhirnya hutang saya menumpuk karena usaha terakhir sebelum menikah. Usaha tersebut pun akhirnya harus di pegang lagi oleh Ayah karena saya tidak mungkin mengurus usaha itu semenjak ada Umar.
            Usaha Gypsum memang sebenarnya bukan passion saya. Saya memiliki usaha itu karena ambisi ayah yang ingin melebarkan usahanya tapi atas nama anak-anaknya. Untuk modalpun saya berhutang dengan koperasi. Akhirnya karena saya pun sibuk di masyarakat, kesalahan pembukuan, tidak ada passion, akhirnya semua berantakan.
            Bukan untung yang didapat tapi hutang yang menumpuk. Honor di koperasi pun akhirnya tidak bisa saya nikmati karena harus untuk melunasi hutang-hutang. Ada cerita sendiri kenapa saya bisa terjun di koperasi. Bagi saya koperasi itu bentuk amanah untuk menolong para wanita yang terkadan berjuang untuk keluarganya.
            Akhirnya setelah sekian lama saya meninggalkan dunia usaha. Allah kembali beri kesempatan saya untuk mencoba. Semuanya berawal dari impian saya untuk menjadi tukang rias pengantin. Sedari kecil saya sangat menyukai pengantin. Apalagi bila pengantin perempuan yang bisa bertransformasi lewat tangan dingin sang perias. Saya pun beberapa bulan kebelakang mulai membuka youtube lagi setelah hampir setahun kayaknya saya ga buka youtube. Video pertama kali yang tidak sengaja saya buka adalah tentang makeup. Saya ingat waktu itu yang saya buka 200k Makeup challenge. sejak itu saya mulai kepoin beberapa youtuber MUA. Impian menjadi seorang tukang rias pengantin (ndeso banget ya istilahnya) mulai menggebu lagi. tapi saya tahu semuanya butuh proses. Pun saat itu saya sedang berusaha membantu perekonomian suami. Ada keinginan untuk memulai usaha lagi untuk masa depan Umar. Keinginan untuk bisa menabung emas untuk biaya kuliah Umar kelak.
            Sampai akhirnya saya bertemu kembali dengan teman SMA di Facebook. Ternyata dia berjualan wardah, make over dan emina secara grosiran. Obrolan di bbm pun akhirnya bermuara pada satu kesempatan satu kali saya memulai usaha baru. Saya pun sempat membeli beberapa makeup dengan harga grosir. Modalkan katalog dan semangat Alhamdulillah orderan saya sudah mencapai lebih dari dua juta. Itu bukan keuntungan ya heheheh. Alhamdulillah teman saya itu pun membolehkan saya mengambil barang dengan tempo.
            Salah satu hal yang saya rasakan adalah passion dan semangat. Passion karena memang saya senang dengan dunia makeup walau pun hanya menyimak lewat video atau blog. Semangat karena semuanya demi anak. inginnya hasil kerja keras ini juga bisa membuat saya belajar tentang tata rias pengantin yang tidak murah.
            Namanya manusia tidak pernah memiliki puas. Sampai akhirnya saya mulai mikir alangkah lebih baik bila saya menyetok (nulisnya bener ga ya) beberapa produk yang harganya terjangkau. Jadi saya tidak harus bolak balik ke mejasem dan bisa lebih hemat ongkos. Sampai akhirnya salah seorang soulmate saya bersedia menjadi investor. Syarat yang mudah dan karena tahu bahwa saya akan berubah dalam pembukuan. Sayangnya saya harus melakukan kesalahan. Karena suami yang tidak bekerja akhirnya sebagian modal itu pun terpakai lagi. Marah pada suami?Iya!tapi saya meyakini mungkin ini rencana Allah. Saat suami sedang belum ada pekerjaan lagi Allah beri saya kelapangan rejeki. Toh tetap saja pembukuan saya tulis apa adanya. Saya ingin berubah!saya pun mencoba lagi memisahkan uang pribadi dan dagang. Ya Saya ingin berubah!!!
            Lewat usaha ini saya pun tahu bahwa memiliki supplier yang sangat baik juga rejeki yang luar biasa. saya pun berusaha untuk selalu tepat waktu dalam pembayaran. Saya percaya pasti ada jalan. Alhamdulillah walau pun ada yang sinis, tapi selama saya berdagang halal saya maju terus pantang mundur. Ada percakapan haru dengan teman yang membeli wardah dan saya.
            Saya : “btw mau tanya, kamu kok mau beli wardah di aku? Kan katanya di x lebih murah harganya dibandingkan di tempatku.
            Teman : “lah kalau di temen sendiri jualan ngapain di tempat lain. harga mah urusan kedua. Selisih dikit ini. Kan kita jadi bisa silaturahmi”.
            Deg! YA Allah lagi-lagi saya berasa ditabok. Allah begitu baik sekali memberikan saya teman yang luar biasa. mengobati rasa drop saya karena ada teman yang lain sinis karena harga di toko x jauh lebih murah dibandingkan di tempat saya.
            Saya tahu @makeup_D nama yang saya pakai masih sangat baru. Nama ini saya pakai juga karena niatnya pengin buat blog khusus tentang jurnal makeup saya. Gaya banget mau jadi beauty blogger! Enggak! Saya mah pemula. Saya hanya ingin mendokumentasikan apa yang saya pelajari di youtube dan saya praktekan. Percuma juga kan nonton terus tapi ga di praktekan. Siapa tahu ada yang senasib dengan saya ingin belajar makeup jadi bisa belajar bareng. Tapi blognya belum kunjung syaa bikin hehehe.
            Doakan saja ya semoga semuanya berjalan dengan lancar. Bisa sehat terus buat keluarga dan usaha ini membawa keberkahan.

Sebuah kapal yang goyah
             Sebuah pernikahan diperumpamakan kapal yang sedang berlayar di samudera kehidupan. Dibutuhkan seorang kapten yang bertanggung jawab dan kuat agar dapat membawa kapal dengan baik. Terkadang samudera tidak sellau tenang. Ada kalanya berombak kecil tapi terkadang harus merasakan ombak yang besar. Tugas sang kapten adalah berusaha agar kapal tidak karam. Dia akan berjuang denan segala kemampuannya. Tentu saja penumpang pun harus dapat memberikan keperayaan kepada sang kapten. Kepercayaan penumpangnya akan membuat dia lebih berhati-hati dalam melangkah. Posisi sang kapten tidak mungkin tergantikan bukan?karena memang sudah menjadi seorang fiotrah laki-laki adalah kapten dalam kapal pernikahan. Walaupun terkadang sang penumpang harus membantu mengarahkan laju sang kapal.
            Saya tidak harus memberitahu ombak itu bukan? Yang saya sharing disini adalah ketika saya merasa bahwa masalah kami lebih besar. Ternyata saya di hentakan dengan curhatan teman lama saya. Dulu kami hanyalah teman biasa dan hanya sekedar tegur sapa dan candaan ringan saja. Sampai tiga tahun kebelakang saya akrab lagi dengan dia lewat dunia maya. Banyak cerita yang kami obrolkan. Sampai akhirnya saat saya sedang memiliki masalah ternyata dia pun curhat hal yang sama. Kami saling menguatkan dan member kesabaran. Sampai akhirnya saya tahu apa yang saya rasakan tidak ada apa-apanya.
            Berkali-kali saya istighfar berharap Allah akan mengampuni saya telah bersuudzon. Saya pun yakin bahwa badai itu akan segera berlalu. Ketika salah seorang ustad mengatakan jangan berdoa untuk diri sendiri, saya pun dari hati mulai tergerak untuk mendoakan teman saya tersebut. Saya tidak bisa memudahkan urusannya hanya doa yang bisa saya bantu. 

            Ada beberapa hal saya ambil hikmah dari kejadian diatas. Hikmah yang akan selalu saya ingat dan tempel dikening kalau bisa.

  • Saat kita memudahkan urusan orang lain, maka Allah pun akan memudahkan urusan kita.
  • Saat ingin melakukan usaha, hal pertama yang harus diingat adalah passion.
  •  Saat merasa masalah kita paling berat, percayalah di luar sana ada orang lain yang lebih tangguh dalam mengahadapi masalah yang lebih berat dari kita.
  • Jangan lupa untuk mendoakan orang lain selain keluarga kita. karena doa yang baik untuk orang lain akan kembali kepada kita.

            Mudah-mudahan postingan panjang tentang Berprasangka Baik Kepada Allah  ini bisa bermanfaat untuk orang lain. Karena ternyata saya rindu menulis tanpa embel embel ini itu. Saya rindu theraphy menulis. Walaupun saat saya merasa tidak kuat, menulis tetap saya lakukan walau bukan di blog. Tapi hanya tersimpan di folder. Karena tidak semua hal harus kita publish kan ya. Sekali lagi terima kasih karena sudah membaca postingan ini.            

18 komentar

  1. kita memang harus selalu berprasangka baik pada Allah swt..TFS y mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak..terima kasih sudah mampir..salam kenal..

      Hapus
  2. Semangat terus Mba Wid :) Semoga Allah selalu memudahkan setiap urusan Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin Ya Allah...doa yang sama buat ayi juga..

      Hapus
  3. Memang apa yang dilakukan dengan passion akan lebih nyaman ya mbak. Smoga apa yang dirintis bisa dimudahkan dan dilancarkanNya. Terima kasih sudah berbagi, self reminder buatku juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin terima kasih doanya mba..iya kalau passion ngerjainnya seneng..

      Hapus
  4. Semangat Mba Wid. Allah Maha Penyayang, menguji hamba-Nya dengan juga menyelipkan kunci jawaban di suatu tempat dan waktu. He is the best Planner yang paling tau yang terbaik bagi hamba-Nya.

    Saya sudah beberapa kali melalui hal ini. Semangat yaa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mba alaika...terima kasih sekali semangat dan doanya..

      Hapus
  5. masya Allah..semangatnya menular nih mba..saya juga pengen bisnis lagi tapi bingung mau mulai dari mana hehee

    BalasHapus
  6. Berprasangka baik dan bersyukur, kunci banget ya Mbak :) Aku selalu kepikiran untuk coba buka bisnis kecil-kecilan biar nambah uang jajan kuliah, tapi suka gak berani gitu, masih serba takut, semoga ke depannya bisa lebih berani deh ya xD

    asysyifaahs.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau belum dicoba nanti penasaran lho mba..coba aja dengan modal kecil dulu..reseller atau dropship biasanya minim modal..terima kasih sudah mampir..

      Hapus
  7. Memang passion selalu jadi penyemangat dalam menjalankan aktifitas hidup serta mengesampingkan pikiran2 buruk pada Allah SWT y mbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak,,,jadi enteng kalau menjalani sesuatu dengan hati dan senang..

      Hapus
  8. semangat mbaa..
    insyaAllah dg berbaik sangka kebaikanlah yang akan menghampiri kita yaa

    BalasHapus
  9. Betul, Mbak, kita memang harus berbaik sangka pada Allah. Yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Allah. Dan sesuatu yang menurut kita buruk, siapa tau itu sebenarnya yang terbaik bagi Allah.
    Terus semangat, Mbak. Sering bersyukur dan melihat ke bawah. Ternyata banyak yang tidak lebih baik dari kita.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Hei Terima kasih sudah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..nanti saya akan berkunjung balik...
please jangan tinggalkan link hidup..
Terima Kasih