Beberapa
waktu yang lalu alhamdulillah dapat kesempatan menimba tentang Kesehatan.
Kebetulan seminar yang diadakan oleh Dinas Kesehatan bertema tentang
Tuberkulosis dan tentang Anti Rokok. Postingan ini bahas tentang Tuberkulosis
dulu ya.
Tahukah Kamu?
Ada
beberapa fakta tentang Tuberkulosis yang baru saya tahu diantaranya adalah :
1.
Merupakan penyebab kematian nomor 3 di Indonesia.
2.
Merupakan penyebab kematian wanita yang lebih banyak dibanding kematian karena persalinan dan
nifas (Noted banget!).
3.
Bila tidak segera diobati, 50% penderita TBC akan meninggal setelah 5 tahun.
4.
Banyak menyerang usia Produktif (15 – 55 tahun) dan anak – anak.
Saya
sempat merinding juga saat dokter Anin menjelaskan bagian awal tentang TBC ini.
Lagi- lagi perempuan jadi “mangsa” sebuah penyakit. Setelah harus awas dengan
penyakit serviks dan juga kanker payudara.
Tapi
sebenarnya apa itu TBC? Semakin kita tahu definisi TBC tentu akan membuat kita
dengan mudah melakukan pengobatan yang benar.
Ø
TBC adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh basi/kuman TBC.
Ø
TBC dapat menyerang siapa saja dari golongan
social apapun.
Ini yang sebenarnya salah kaprah, banyak yang mengira
bahwa kalangan social atas tidak mungkin terkena TBC dan TBC hanya penyakit
orang pinggiran.
Ø
TBC biasanya menyerang paru-paru, tetapi dapat
juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti : Kelamin, otak, tulang, sendi
selaput otak, kulit, dan lain-lain.
Ø
TBC dapat disembuhkan dengan berobat teratur
sampai selesai : dalam waktu 6-8 bulan.
Ada
beberapa fakta tentang TBC yang harus diketahui bersama agar bisa lebih paham
tentang penyakit ini.
·
Setiap satu menit muncul satu penderita baru TB
Paru
·
Setiap dua menit muncul satu penderita baru TB
Paru yang menular.
·
Setiap empat menit satu prang meninggal akibat
TB di Indonesia.
Fakta yang cukup membuat saya
merinding. Apalagi sempat di paparkan bahwa Indonesia termasuk lima negara
denganh ranking kasus TB Tertinggi.
Setelah tahu tentang TBC dan beberapa
fakta yang mencengangkan saya, maka selanjutnya kita dr. Anin menjelaskan
tentang Gejala Penyakit TBC pada Orang Dewasa.
·
Batuk terus menerus disertai dahak selama dua
minggu atau lebih.
·
Kadang – kadang dahak yang keluar bercampur
dengan darah.
·
Sesak nafas dengan rasa nyeri di dada.
·
Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
menurun.
·
Berkeringat malam hari walau tanpa aktifitas.
·
Demam meriang lebih dari sebulan.
Nah,
kita udah tahu tentang gejala TBC pada orang dewasa, harus lebih waspada saat
batuk sedang melanda. Sehingga bila ada tanda – tanda di atas pada tubuh kita,
harus cepat ditangani oleh dokter.
Ternyata
bukan cuman orang dewasa saja yang bisa terkena TBC tapi juga anak – anak punm
bisa tertular juga.
·
Berat badan turun selama 3 bulan berturut –
turut tanpa sebab yang jelas.
·
Tidak ada nafsu makan.
·
Demam lama dan berulang.
·
Muncul benjolan di daerah leher (melingkar
seperti tasbih), ketiak dan lipatan paha.
·
Batuk lama lebih dari 30 hari dan nyeri di dada.
·
Diare berulang yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare.
REMEMBER!!! Tbc MEMANG MUDAH MENULAR PADA ANAK, TETAPI
TBC PADA ANAK TIDAK MENULAR KARENA PADA ANAK YANG TERSERANG BUKAN DI PARU TAPI
KELENJAR. BILA ADA KASUS TBC ANAK MAKA HARUS DICARI SUMBER PENULARANNYA.
Biasanya akan di cari tahu dalam satu rumah ada tidak
orang dewasa yang memiliki gejala TBC. Sehingga dapat melakukan pengobatan dan
tidak menularkan lagi pada orang lain.
Tapi sebenarnya Bagaimana Cara Penularan
TBC?
Ø
Pada waktu berbicara, meludah, batuk atau bersin
penderita TBC akan mengeluarkan kuman-kuman TBC dan menyebarkan kuman TBC yang
ada di paru – paru.
Ø
Kuman TBC tersebut dapat terhirup orang
disekitarnya dan menular pada orang – orang yang secara tidak sengaja
menghirupnya.
Ø
Setelah kuman TBC masuk ke dalam tubuh manusia
melalui pernafasan, kuman tersebut dapat menyebar dari paru – paru ke bagian
tubuh lain.
Jadi
saat kita batuk memang sangat penting sekali untuk memahami Etika Saat Batuk.
Kenapa? Agar saat kita batuk atau bersin tidak ada kuman yang akan menularkan
kepada orang lain. ada beberapa Etika Batuk yang harus kita pahami.
Ø Jangan
buang ludah sembarangan. Ini harus banget di ingat karena terkadang kita suka
membuang dahak sembarang. Padahal tentu akan sangat menggangu bagi orang lain.
Ø Tutup
batuk dengan lengan terdekat. Jadi kaya kita mau mencium ketek. Lengan atas di
gunakan untuk menutup mulut kita.
Ø Gunakan
masker saat dalam keadaan batuk pilek agar tidak ada yang tertular.
Ø Gunakan
tissue sekali pakai.
Ø Gunakan
antiseptic pembersih tangan.
Saya terus terang baru tahu lho etika batuk ini dan juga cara menuup mulut
dengan benar seperti apa.
Setelah mengetahui gejala – gejala tersebut ternyata untuk memastikan
apakah itu benar TBC atau bukan ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
·
Untuk
mengetahui secara pasti, seseorang menderita penyakit TBC diperiksa dahaknya
bukan riak atau ludah ya.
·
Pemeriksaan
dahak sendiri tidak bisa dilakukan hanya sekali tapi sebanyak tiga kali selama
dua hari.
·
Jika
hasilnya positif ada kuman, berarti orang tersebut menderita penyakit TBC.
·
Waktu
pemeriksaan dahak adalah : SPS (Sewaku pagi Sewaku). Tapi bisa juga disesuaikan
dengan kondisi.
Akan tetapi bagi anak – anak biasanya akan kesulitan dalam memeriksa
dahaknya. Oleh karena itu anak anak di
lakukan dengan cara tes Mantoux (Uji Tuberculin). Untuk daerah Tegal
pemeriksaan Dahak bisa dilakukan di puskesmas terdekat, sedangkan unuk tes
Mantoux dapat dilakukan di BP4 dekat Pasifik Mall.
Penyakit TBC ini idak bisa dianggap sebelah mata. Karena pasien sangat
butuh dukungan keluarga dan lingkungannya. Tentu saja kita idak perlu khawatir
tertular asalkan pasien dan keluarganya tahu benar tentang penanganan TTBC. Ada
beberapa akibat sosial yang disebabkan penyakit TBC.
1.
Mengurangi
kebebasan bergaul.
2.
Tidak
dapat bekerja dan itu berarti hilangnya pendapatan keluarga.
3.
Produkifitas
menurun
4.
Beban
psikis yang harus ditanggung bersama keluarga.
5.
Keluarga
dan masyarakat dapat tertular TBC.
6.
Lingkungan
menjadi tidak sehat.
Saya sendiri teringat salah seorang saudara suami yang katanya mengidap TBC
dan akhirnya sang istrilah yang mencari nafkah.
Lalu bagaimanakah pengobatan TBC?
Seseorang yang posif menderita penyakit TBC bisa berobat di Uni Pelayanan
Kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan BP4) akan mendapatkan obat TBC
yang disebut “KOMBIPAK” atau paket obat FDC yang semuanya di berikan secara
gratis. Meskipun gratis obat tersebut kualitasnya dijamin oleh pemerintah dan
khasiatnya sama dengan obat patient / ber merek.
Tapi sebenarnya kita tidak perlu khawatir karena sebenarnya TBC dapat
dicegah dan disembuhkan. TBC dapatt di cegah dengan memutus mata rantai
penularannya yaitu dengan mengobati penderita TBC sampai benar – benar sembuh
serta dengan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. TBC dapat di sembuhkan
dengan minum semua obat yang diberikan secara teratur sampai dinyaakan sembuh.
Karena ujuan dari pengobatan TBC selain untuk menyembuhkan penderita, juga
untuk mencegah kematian, mencegah kekambuhan, dan menurunkan Resiko Penularan.
Unuk TBC sendiri terdapat Pengawasan Menelan Obat biasanya dilakukan oleh
keluarga terdekat. Ada beberapa syarat dan tugas PMO yang harus diketahui
A.
Persyaratan
PMO
1.
Dikenal,
dipercaya dan disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan, dan disegani sera
dihormati pasien.
2.
Tinggal
dekat dengan pasien.
3.
Bersedia
membantu pasien dengan sukarela.
4.
Bersedia
dilatih dan mendapatkan penyuluhan bersama pasien.
B.
Tugas
Seorang PMO
1.
Mengawasi
pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan.
2.
Mengingatkan
pasien unuk periksa dahak pada saa yang ditentukan.
3.
Tugas
PMO bukanlah unuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat di Unit Pelayanan
Kesehatan.
Satu hal yang harus dipahami adalah TBC tidak sama dengan bronkhitis dan
paru – paru basah. Saya pikir sama lho hehehe. Kalau Bronkhitis maka saat di
rontgen yang terkena adalah batang paru – paru tetapi kalau TBC yang terkena
adalah paru – parunya.
Mudah – mudahan postingan yang panjang ini bisa bermanfaatt buat teman –
teman semuanya. Yuk kita lebih care lagi bila ada keluarga dekat yang memiliki
gejala TBC segera dibawa ke Unit Kesehatan. Bila di rujuk ke Unit Kesehaan
Pemerintah pengobatannya GRATIS!
Teman - teman ada yang memiliki
pengalaman TBC? Sharing yuk
SPS (Sewaku pagi Sewaku) itu gimana mbak?
BalasHapusTerus riak sama dahak apa bedanya yah ?
Saya baru tau kalau TBC pada anak tidak menular.
Riak itu kan ludah mba..sedangkan dahak ya kalau orang batuk kan ada dahaknya yang di keluarin..
Hapusiya TBC pada orang dewasa bisa menular dan menularkan pada anak. Tapi kalau anak yang kena dia ga akan menularkan karena biasanya banyak faktor dan yang diserang terkadang bukan paru-paru. saya juga kurang paham betul karena kata dr. Anin harus dokter spesialis anak yang menjelaskan TBC pada anak. SPS kalau ga salah nanti di jelaskan kalau kita akan tes dahak mba. soalnya pas materi waktunya mepet. CMIW
makasih mba udah mampir
Bener bgt mb. Tbc gampang nular. Saudaraku ada yang sakit juga. Udah lama batuk tapi ga sembuh2 jg. Kayaknya harus segera diobati ya. Walau prosesnya lama. Tp drpd menular ke yg lain.
BalasHapusiya mba karena sebenarnya bisa sembuh kok asal telaten dan ga telat minum obatnya..
HapusAnak sulungku dulu pernah tes Mantoux pas usia sekitar 2thn.
BalasHapusAlhamdulillah negatif.
Tapi stresnya itu lho. Kepikiran.
Mudah - mudahan ananda sehat selalu ya mba..stres juga kalau anak sakit..
HapusTetangga aku masih 6 bln kena TBC tertular dari Papanyaa huhu sedihhh.
BalasHapusIya TBC ini memang berbahaya yah Mbak kalau tidak ditangani.
Terima Kasih Ulasannya
iya makanya pemerintah giat banget buat penanganan TBC..terima kasih sudah mampir ya..
Hapus