Bebebrapa
waktu yang lalu Alhamdulillah saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa.
pengalaman yang rasanya ga pernah ada dalam pikiran. Apalagi kalau inget usia
yang mendekati tiga puluh tahun dan rasanya kayak dikejar deadline. Yaitu
pengalaman mengikuti Pemuda Pelopor.
Apa Sech Pemuda Pelopor?
Jadi
pemuda pelopor itu salah satu program dari Dinas Pariwisata dan Olah raga untuk
mencari pemuda – pemudi yang aktif dan memberikan manfaat bagi masyarkat.
Selain itu juga harus memiliki kepeloporan dalam lingkungannya dan juga
memiliki kemampuan leadership. Sebenarnya saat saya ditawari untuk mengikuti
seleksi ini sempet minder. Karena merasa belum melakukan apa – apa untuk
measyarakat. Tapi karena desakan dari kecamatan dan waktu yang mepet akhirnya
ya ikutan juga. Saya inget banget semuanya berawal dari postingan blog mba Ira
Guslina yang kebetulan memuat tentang profil saya. Dan waktu itu fokus ke
koperasi yang selama ini saya urus. Akhirnya salah seorang dari kecamatan Tegal
Timur Inbox dan meminta saya ikut untuk mewakili kecamatan Tegal Selatan.
Karena kebetulan belum ada yang mewakili. Jadilah saya ikutan dan membuat
makalah seadanya sehabis taraweh dan subuhan.
Tak
ada dalam benak saya bisa masuk tiga besar dan menjadi juara tiga. Karena
memang semua serba mendadak dan sempat misskomunikasi tentang makalah yang
tertinggal di kantor kecamatan Tegal Selatan. Sedangkan seleksi kota Tegal ada
di kanto DISPORA. Alhamdulillah menjelang lebaran dapat THR mendadak hehehe.
karena juara tiga saya pun diwajibkan untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi
Jawa tenngah pada Awal juli sekitar tanggal 11 Juli 2017 kalau tidak salah.
Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Jawa Tengah
Seleksi tingkat provinsi jawa tengah
ini diadakan di Semarang. Dan ternyata rombongan akan menginap semalam agar
peserta lebih fresh saat wawancara. Jadi mau tidak mau saya pun harus
meninggalkan UMar dengan nenda dan kendanya. Sedih memang tapi ini salah satu
resikonya. Kami rombongan menginap di salah satu penginapan di jl. Mataram
Semarang. Namanya Damai residence. Benar – benar nyaman unuk dijadikan tempat
istirahan para pelancong.
Keesokan harinya saya dibuat
surprise saat melihat begitu banyak pemuda – pemudi dari berbagai kota di Jawa
Tengah. Bahkan sempat mengobrol dengan beberapa diantaranya, saya dibuat
sedikit merenung. Duh seumuran segitu saya kayanya lagi alay banget hehehe. ada
yang menjadi pelopor tanaman hydroponic, ada yang menjadi pelopor ekonomi
kreatif, ada yang kreatif dalam bidang pendidikan. Semuanya luar biasa.
Pada akhirnya saya berpikir
seandainya semua pemuda – pemudi memiliki keinginan yang kuat untuk menciptakan
sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Insya Allah Indonesia akan berkembang
dengan lebih cepat. Diantara berita anak – anak muda yang terjerat narkoba,
masih ada juga pemuda – pemudi yang sangat peduli dengan lingkungannya dan
berprestasi. Tinggal pemerintah mengakomodir segala ide dan kegiatan yang
mereka lakukan. Karena tak jarang segala kegiatan mereka dilaksanakan dengan
dana mandiri.
Ini akan menjadi pengalaman pertama
dan terakhir bagi saya, karena usia yang sudah tidak memungkinkan. Tapi ini
jujga menjadi pengalaman yang berharga agar selalu memberikan manfaat untuk
lingkungannya. Jangan sampai terlalu asyik dengan urusan sendiri, malah tidak
mengenal lingkungan sekitar. Pengalaman ini pun membuat saya ingin mengedukasi
pemuda – pemudi yang ada di desa Debong KIdul agar selalu aktif dan menciptakan
karya kepeloporan dalam masyarakat.
Duhai Indonesiaku..
Janganlah bersedih saat melihat satu persatu pemuda mu
tumbang karena narkoba..
Janganlah bersedih bila melihat bobroknya mental mereka
yang duduk di kursi empuk itu.
Lihat lah? Masih banyak pemuda yang penuh semangat dan
kreatif!
Lihatlah! Masih banyak pemudamu yang siap menjaga
keutuhan NKRI!
Lihatlah!masih banyak pemuda yang siap menciptakan
manfaat di masyarakatnya
Jangan bersedih Indonesiaku!
Mudah – mudahan sharing ini bisa
bermanfaat buat teman – teman ya. oiya kalau teman –teman sendiri pernah dengar
tentang Pemuda Pelopor?
Narkoba memang harus diberantas. :( Kasihan generasi penerus kita.
BalasHapusiya narkoba perusak generasi muda
HapusSeru banget bisa ikutan, mb. Semoga bisa menularkan semangat buat y lain. Aku pernah mau ikutan event sejenis itu, tp namanya fim. Ada temen yang bilang udah ga jaman lagi buat ikutan karena usiaku waktu itu usia 25 an. Ish, omongannya ga enak banget. Katanya mending kasih kesempatan ke orang lain. Huhu. Klo inget itu kok aku sedih ya sama tanggapannya. *numpang curhat*
BalasHapusealah kok gitu ya temene...puk...puk..puk...*sodorin dimsum
HapusBanyak pemudah hebat, hanya media masa atau televisi lebih suka meliput yang aneh-aneh. Sehingga pemuda yang berprestasi tertutup dan tidak dimunculkan. Aku juga termasuk pemuda – pemudi yang aktif dan memberikan manfaat bagi masyarkat. Ah kenapa saya tidak ikut ya ??
BalasHapuskalau ada kesempatan ikutan aja..
HapusSaya malah baru tahu. Eh di Jateng aja kah? Apa di jawa barat juga ada?
BalasHapusseluruh Indonesia kok mba...kan sampai tingkat nasional juga ada..
HapusAku tuh pingin banget tau mak bisa 'berguna' kayak gini, tapi belum nemu wadahnya.. Hiks.
BalasHapusSemangat mengedukasi dan menginspirasi ~
aih mak alvita juga kereen kok..paling gak bisa bermanfaat buat keluarga kecil dan lingkungan sekitar..
HapusWah ini program pemerintah yang patut didukung. Semoga akan terus menginspirasi pemuda lainnya untuk menjadi pelopor dalam berbagai bidang yang positif.
BalasHapusMbak, ikut seleksi begituan kyk gimana sih? Kasi gambaran dong kita ngapain aja pas ikut seleksinya itu 😁 terima kasih sebelumnya ...
BalasHapus