Cerita Tentang weton


            Lama tidak posting akhirnya saya mau menulis sesuatu yang sebenarnya sudah ada di pikiran. Hanya saja kadang rasa malas suka kumat hehehe. Ada yang tahu tentang Weton? Mungkin bagi yang tinggal di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogjakarta pasti tahu ya apa itu weton. Weton merupakan sebutan dari hari kelahiran. Weton dalam bahasa indonesia senin.selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu dan minggu. Sedangkan weton dalam bahasa Jawa Pahing,legi,kliwon,pon, dan wage. Nah weton inilah yang biasanya digunakan nenek moyang dulu untuk mengitung hari besar atau pun hajatan. Biasanya weton digunakan untuk menentukan pasangan hidup, hari untuk hajatan bahkan terkadang menentukan nasib anak dan lain sebagainya.

 
            Weton Jeblok

            Tadinya saya tidak perlu paham apa itu weton jeblok. Sampai salah satu sahabat saya sewaktu SMA pernah bercerita bahwa dia terpaksa membatalkan dan mengembalikan barang-barang lamaran karena sang ibu tidak setuju karena ternyata weton mereka ada yang jeblok.
            Jadi bila menikah, tidak boleh ada yang sama weton nya antara suami dan istri juga para besan. Misalkan calon istri wetonnya kamis, suami sabtu, orang tua istri senin dan selasa, mertua rabu dan selasa. Nah! itu sudah termasuk weton jeblok. Kurang lebihnya seperti itu. Jika orangnya kejawen banget maka biasanya pernikahan akan dibatalkan. Karena katanya kalau diteruskan maka salah satu orang tua akan meninggal atau hidup anaknya akan susah.
            Biasanya mama saya ketawa aja kalau ada yang bahas kayak gini. Karena pernikahan orang tua saya juga wetonnya saling jeblok. Walau pun sempat perih tapi Alhamdulillah orang tua saya dapat berangkat haji dan kehidupannya bahagia.Abah yang tidak lain mbah kakung saya juga meninggal juga setelah mama punya anak kedua. Jadi bukan karena weton yang jeblok.
            Saya jadi teringat kaka ipar saya yang sampai detik ini tidak pernah bertemu dengan besannya. Karena besannya menganggap weton jeblo karena orang tua memiliki weton yang sama. Supaya tidak sial maka mereka tidak boleh bertemu dengan besannya dan tidak boleh makan pemberian dari besannya. Sehingga kakak ipar saya hanya tahu besannya dari foto sang menantu. Aneh ya tapi ternyata memang masih ada masyarakat yang lebih memilih kejawen daripad agama.
            Saya jadi khawatir karena memilih pasangan hidup bukan lagi dilihat dari agamanya tapio justru karena weton dan percaya mitos yang salah. Bukankah Rasulullah pernah bersabda yang isinya kurang lebih menyuruh calon suami untuk memilih calon istri karena empat hal : hartanya, keturunannya, keccantikannya dan agamanya maka pilihlah yang terakhir maka kau akan selamat. Tidak ada pilihan harus memilih berdasarkan weton. Masyarakat yang seperti ini memang harus benarbenar digarap oleh para ulama agar kembali menggunakan pedoman agama dalam kehidupan. Keluarga saya pun masih menggunakan weton tapi bukan untu masalah pernikahan dan hanya hal remeh tanpa bertentangan dengan agama.

Anak Pertama lahir di hari minggu itu Sial!
            Untuk yang satu ini entah kenapa kok ada ya mitos kayak gini. Jadi kalau ada anak pertama perempuan lahir di hari minggu dianggap akan member kesialan kepada orang tuanya. Mama pun sempat berkomentar kalau lagi pada ngobrolin bab weton “wah untung kamu lahir di bandung jadi ga akan dibuang ke tempat sampah”. Yes! Untuk menangkal kesialan katanya sang anak harus dibuang di tempat sampah lalu dipungut oleh orang lain. sampai –sampai ada tetangga yang namanya runtah (sampah) lho. Duh ngenes banget ya mboh diganti namanya.
            Ternyata mitos itu pun masih dipercaya lho sama keluarga muda jaman sekarang. Lagi-lagi ada tetangga yang menyelahkan adiknya karena melahirkan ana perempuan di hari minggu. Kalau begini mama biasanya bilang “tuh widi aja lahir hari minggu Alhamdulillah ga ada apa-apa. Rejeki,Mati sama jodoh mah Allah yang ngatur bukan karena weton”.
sumber :pixabay

            Mungkin ada banyak lagi cerota weton dan mitos yang beredar di masyarakat jawa khususnya Tegal. Kejawen terkadang mengalahkan agama yang jelas-jelas akan menjadi panutan hidup setiap muslim. Sayan sekali bila akhirnya memilih sesuatu karena weton bukan karena agama.
            Mudah-mudahan postingan ini memberikan manfaat ya. Yuk sharing disini kalau ditempat teman-teman ada mitos apa tentang weton?

6 komentar

  1. Agak ribet kalau ketemu orang yg terlalu percaya weton2an. Kasian jg kalau sdh lamaran tau2 ga jadi nikah.

    BalasHapus
  2. Maaf mau nanya, kalo weton calon istri dengan mertua (ibu) sama gimana? Itu jeblok?

    BalasHapus
  3. Mau tanya dong. Kalo misal calon istri selasa. Calon suami kamis. Dan orangtua istri (bapak jumat-ibu rabu) orangtua suami (bapak rabu-ibu selasa) itu gimana yaa?? Hehe

    BalasHapus
  4. Mau tanya dong kalo calon penganten pria hari lahir nya sama kaya calon mertua pria gimana ya?

    BalasHapus
  5. Kak mau tanya, kalo weton/hari lahir saya sama dengan calon bapak mertua bagaimana ya?

    BalasHapus

Hei Terima kasih sudah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..nanti saya akan berkunjung balik...
please jangan tinggalkan link hidup..
Terima Kasih