Cinta Realistis : Perasaan dan Logika

Beberapa waktu belakang ini lagi santer berita pernikahan selma dan haqy. Tadinya saya tidak terlalu ngeh siapa mereka sampai liat berit portal online dan cek ig hashtag #selmahaqyjourney. Barulah saya ngeh kenapa berita menikaj jadi kontroversi ada yang pro ada yang kontra. Sempat ketawa juga kenapa harus jadi kontroversi toh masih sama - sama single ya hehehe.

Ada yang bilang harusnya haqy jangan nikung dari belakang karena selma udah punya pacar. Setahu saya yang ilmu agamanya masih cetek, Rasulullah tidak mengijinkan seorang lelaki mendekati perempuan yang sudah di khitbah orang lain. Khitbah disini bisa diartikan pertunangan atau lamaran yang artinya mengarah ke pernikahan. Sedangkan kalau status pacar belum mengikat dan ketika ada seorang lelaki yang gentlement mengajak menikah, kenapa tidak? Tentu saja bukan berarti langsung berbalik hati ya. Tentu sebagai seorang perempuan harus memikirkan beberapa hal untuk menjadikan seorang laki - laki sebagai imamnya.
Sekarang malah ramai #teamsenna sebagai dukungan mantan pacarnya selma. Ya sah sah aja karena mendukung sahabatnya bangkit dari keterpurukan. Tapi sekali lagi pacar tetaplah pacar. Beda hal kalau sudah khitbah atau sedang taaruf tidak boleh mendekati perempuan tersebut sampai urusan dengan lelaki itu selesai.

Buat saya pribadi mau teamselmahaqy atau team senna, yuk kita ambil beberapa hikmah dari peristiwa ini. Terutama kamu yang sedang galau dalam berpacaran.

Bagi saya pribadi kalau lah seorang lelaki belum siap berumah tangga, maka janganlah mencoba untuk mendekati hatu perempuan. Mapan atau tidak itu persoalan lain. Tapi yang penting siap atau tidak siap dalam berumah tangga. Seorang perempuan rata - rata mau berusaha dari nol bersama. Yang penting suami tahu hak dan kewajibannya dan mampu menafkahi. Kalau memang belum siap dengan pertanyaan "kapan kita nikah?" Ya jangan bermain hati dengan perempuan.

Begitu pula seorang perempuan yang sudah siap berumah tangga, carilah lelaki yang memang siap lahir batin menjadi imam dalam keluarga. Kalau pun ternyata sang lelaki mengambang cobalah beri deadline  hubungan. Setahun, dua tahun,ata berapa tahun batas deadline goal hubungannya. Saya jadi teringat seorang teman yang menunggu lelakinya sampai hampir sepuluh tahun tanpa kejelasan. Padahal seorang wanita memiliki time out masa reproduksinya. Lagi pula Semakin lama berpacaran bahaya zina semakin dekat.

Itulah kenapa islam sudah mengatur pencarian jodoh lewat Taaruf. Waktu pendekatan yang tidak terlalu lama dan sama sama sudah siap dalam rumah tangga.
Mba widi pacaran atau taaruf???
Saya pacaran walaupun tidak keluar berdua tapi sampai detik ini terkadang timbul penyesalan kenapa harus pacaran???tak perlu lah saya jelaskan penyesalannya.

Ini hanya opini saya tentang cinta realistis. Cinta yang selain menggunakan perasaan juga logika. Tak ada yang menjamin memang pacaran lama maka pernikahannya adem pun Taaruf juga bukan sesuatu yang mudah karena belajar mencintai.
Karena pernikahan sesuatu yang sakral sangat sakral. Oleh karena itu disarankan agar pasangan pengantin dan orang tua sholat istikharah agar pilihan tersebut menjadi keberkahan.

Mudah - mudahan opini yang saya berikan bisa bermanfaat. Opini juga saya tulis berdasarkan beberapa sahabat yang harus berhadapan antara cinta dan logika.
Disclaimer : nulis lewat hp maapkan belum ada foto dan kurang rapih.

Tidak ada komentar

Hei Terima kasih sudah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..nanti saya akan berkunjung balik...
please jangan tinggalkan link hidup..
Terima Kasih