Sudahkah kita
belajar tentang Tanda – Tanda Sakaratul
Maut? Pertanyaan yang bikin makjleb ya, padahal kita sendiri harus mengurus
kematian dan menghadapi kematian. Tapi kebanyakan dari kita belajar yang
berkaitan kematian adalah sesuatu yang menakutkan. Jadi Ramadan yang lalu,
seperti biasa saya memnunaikan sebagai tugas kader PKK yaitu menghadiri
pengajian Lansia Pokja I PKK Kota Tegal. Jangan lihat nama pengajiannya ya
hehehe. Alhamdulillah sudah hampir dua tahunan selalu hadir di pengajian
tersebut menggantikan mama.
Ada yang
berbeda dari pengajian kemarin karena selain pembahasan kitab hadis juga ada
praktek mengkafani Jenazah oleh ibu
Hindun NA, S.Ag. Beliau dari kemenag kota Tegal dan juga salah satu anggota
POKJA I Kota Tegal. Beliau menyampaikan rasa khawatirnya semakian banyak yang
tidak sadar betapa pentingnya belajar tentang Pemulasaran Jenazah. Salah satunya adalah dalam mengurus Jenazah.
Banyak yang beranggapan bahwa itu adalah tugas pak lebe atau bu lebe. Padahal
memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah adalah
penghormatan terakhir kita terhadap anggota keluarga kita.
Sebelumnya
praktek bu Hindun menjelaskan dulu beberapa hal mengenai Tanda –
tanda Sakaratul Maut. Ada tanda
– tanda sakaratul maut yang perlu kita ketahui :
- Nafasnya Cepat dan dangkal
- Gelisah dan Tidak ada komunikasi.
- Denyut nadi lamban.
- Kulitnya terasa panas dan memerah
- Kadang - kadang disertai kejang kejang.
- Mata memandang hanya ke satu arah.
·
Tanda – tanda ini bisa terjadi bila yang bersangkutan sakit.
Meskipun sakaratul maut adalah rahasia Allah, tapi tidak ada salahnya kita
belajar tentang tanda – tandanya agar dapat membantu yang bersangkutan. Lalu
bila tanda – tanda itu datang, apa yang harus kita lakukan menghadapi orang
yang sakaratul maut?
·
Jaga
Pakaian, tempat bersih dan nyaman.
·
Hadirkan
Keluarganya.
Jangan
pernah tinggalkan orang yang sedang sakaratul maut. Biasanya orang yang
sakaratul maut akan meminta ini dan itu karena bisikan syaiton. Jadi jangan
sampai kita meninggalkan orang tersebut. Apalagi bila sampai meninggal tapi
keluarganya tidak tahu atau tidak ada yang mendampingi utnuk membimbing Talqi.
·
Khusnudhon
kepada Allah dan Mohon Ampun.
·
Ingatkan
untuk wasiat kepada ahli waris.
·
Mentalqin
syahadat tauhid.
Bila
syhadat sudah kepayahan, minimal terus talqin “Allah…Allah..” terus menerus.
Bila orang tersebut haus dan meminta dibawakan minuman, tetap mentalqinkan
keluarga yang lain. jangan sampai kata terakhirnya adalah haus. Jadi penting
juga keluarag hadir saat ada yang sakaratul maut.
·
Yang
menjenguk mendoakan dan berkata yang baik.
·
Menghibur
keluarganya.
Pentingnya
sakaratul maut di akhir kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu penting
sekali bagi setiap muslim untuk mengetahui apa yang harus dilakuakn bila
menghadapi orang yang sakaratul maut. Apalagi bila keluarga terdekat, tahan
tangisan dan usahakan untuk bersabar dan membantu dalam menghadapi sakaratul
maut. Penting juga untuk memilih rumah sakit yang memperbolehkan keluarga dalam
menemani pasien menghadapi sakaratul mautnya.
Tapi bila
kematian tersebut ada di rumah, bagaimanakah tanda – tanda kematian? Bu Hindun menyampaikan ada 6 tanda apakah
orang tersebut sudah meninggal ataukah koma.
- Bagian betis terasa ringan dan jari - jari nampak hijau kebiruan.
- Telinga nampak lebih pipih.
- Mata membalik bila sorot lampu senter tidak ada reaksi.
- Denyut nadi nampak tidak ada.
- Mengeluarkan bau khas jenazah karena kotoran keluar.
- Bila cermin/kaca ditempelkan di hidung/mulutnya tidak ada bekas uap dalam kaca
·
Tentu bila meninggal di rumah sakit
maka tenaga kesehatanlah yang lebih paham. Bahkan disebutkan pula jam kematian
jenazahnya.
Setelah Sakaratul Maut terlewati, ada
beberapa hal yang harus di lakukan setelahnya yang tidak kalah penting
- · Ucapkan Kalimat Tarji : “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun”
- · Diperbolehkan menangis jenazah sekedarnya.
- · Pejamkan mata dan berdoa untuk ahli kubur.
- · Diikatkan dagunya ke kepala jika mulutnya terbuka.
- · Lemaskan seluruh persendian jenazah agar tidak mengeras. Bila sudah kaku/keras.
- · Letakkan kedua tangan diatas dada.
- · Tinggikan sedikit tempat jenazah.
- · Lepas pakaiannya dan tutupi dengan kain di seluruh tubuhnya.
- · Lunasilah hutangnya dengan segera.
- · Kabarkanlah kepada kerabat dan tetangga.
Perkara ini
sepele tapi saat mungkin keluarga kita sendiri yang merasakannya jadi lupa
karena kesedihan. Masih ada juga kewajiban – kewajiban yang harus dilakukan
oleh keluarga ahli kubur seperti memandikan, mengkafani dan mensholatkan. Iya
itu semua adalah tugas keluarga. Itulah pentingnya ngaji ya, supaya bertambah
ilmunya dan tidak salah kaprah. Insya Allah saya lanjut di postingan berikutnya
tentang Pemulasaran Jenazah. Dan yang lebih seru adalah karena ada kader yang
sukarela berpura – pura menjadi jenazah untuk praktek mengkafani.
Mudah –
mudahan postingan kali ini bermanfaat ya buat teman – teman yang membaca. Oiya,
barangkali ada yang mau menambahkan lagi dengan senang hati silahkan
meninggalkan jejak di kolom komentar ya…
Tidak ada komentar
Hei Terima kasih sudah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..nanti saya akan berkunjung balik...
please jangan tinggalkan link hidup..
Terima Kasih