BerHijrah!
Jadi beberapa waktu yang lalu saat
pengajian Lansia PKK Kota Tegal, Ustad Hadi tiba – tiba membahas tentang
hijrah. Memang tema bulanannya tentang bulan Muharam, dimana saat itu Nabi
Muhammad melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah dan akhirnya dijadikan dasar
tahun baru Islam. Pak Hadi sebelum memulai sempat berkata bahwa siapa yang
merasakan hidup yang lebih baik, maka berhijrahlah!. Susah dan sulit tapi
dengan suasana dan kebiasaan baru akan membuat kita menjadi jauh lebih baik.
Beberapa waktu sebelumnya sempat
mendengar ceramah ustadzah Halimah Alaydruz tentang surga dan neraka. Entah kenapa,
karena dengerinnya habis tahajud dan sambil nyetrika jadi merinding banget. Jadi
paham bahwa bukan hanya dunia yang harus diperjuangkan, tapi juga Akhirat pun
layak untuk diperjuangkan.
Baca Juga : Tanda - Tanda Sakaratul Maut
Eh belum selesai lah rasa gelisah
iniu, malah liat IG Storynya @andaws dan @annisast (blogger hitz masa kini)
bahas tentang manajemen keuangan cash flow dan printilannya. Beuh tambahlah
kayak di gampar bolak – balik. Apalagi kondisi lagi minus dan berusaha
merangkak agar kembali nol dan kembali memulai angka.
Belum lagi selesai, tambah gelisah di grup
tele sister ada sahabat yang berhasil memperbaiki komunikasi dengan suaminya. Yang
tadinya sangat tidak sehat sekarang jadi kayak manten anyar. Dan hasilnya sudah
ada yaitu lagi hamil anak ke dua (perlu aku sebut gak nech hehehe)
Berdasarkan gambaran di atas, saya
tahu bahwa sumber utamanya adalah memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Urusan
rejeki, anak dan rumah tangga aka nada jalan keluarnya bila hubungan kita
dengan Allah tertata dengan baik.
Seabreg jalan keluar yang disusun gak
akan bisa terjadi kalau Allah belum Kun fayakun. Berusaha bikin cashflow dari
dasar, bikin Journal buat ngeblog atau jualan buku anak tetep aja semua akan
sia – sia belaka kalau menyepelekan hubungan kita dengan Allah.
Cek list Ibadah
Berhijrah
menurut pak hadi bukan hanya berpindah tempat, tapi bisa juga merubah kebiasaan
yang buruk dengan yang lebih baik. Atau mungkin memperbaiki ibdahnya agar
merasakan suasana yang berbeda. Akhirnya saya sendiri memilih Cek List Ibadah.
Cek
List Ibadah ini pertama kali tahu ya dari buku Ustad Yusuf Mansur tentang
Riyadhoh 40 hari. Aselik sering banget ada niat tapi belum pernah berusaha
sekali aja buat mencoba. Akhirnya tambah penasaran setelah liat IG Story mba
@ilarizky pernah share tentang cek list
ibadah ini. Ya ga sepadet punya mbak ila sech lebih ke contoh dasar Riyadhoh
saja.
Kenapa
harus cek list Ibadah? Supaya kita tahu perbaikan – perbaikan ibadah mana yang
kurang. Kalau urusan dunia bisa ngoyo kenapa dengan ibadah wajib dan sunnah
enggak? Dan yang lebih penting kata ustadzah Halimah kalau kita sudah
mendatangi setiap undangan ibdah dari Allah, mudah – mudahan Allah ridho dan
mengundang kita ke Masjidil Haram. Merinding kan jadinya.
Pasti
kaget lah ya ketika tiba – tiba sholat dhuhur mungkin lima menit jadi sekarang
coba ditanbah ibadah sunnah lainnya. Kita jadi tahu ibadah sunnah mana yang ga
pernah absen. Kadang kita suka seneng nayain sunnah Rasul dan anget – anget di
awal doangan ya. Padahal pernah denger ceramah kalau Allah lebih suka sesuatu
yang istiqomah. Misal dawamin sholat tahajud aja, atau dhuha aja ya gpp juga
sech.
Cuman
untuk kasusku kayaknya butuh banget lebih intens. Aselik kadang beban hidup ini
berasa ga kuat banget. Dan rasa gelisah di hati kayaknya bisa lumayan reda
kalau habis sholat atau dengerin ceramah. Jadi bismillah mulai hari ini isi cek
list ibadah. Bsia diliat masih banyak banget silangnya kan ya. mudah mudahan
satu bulan ke depan bisa lebih baik
Ibadah kok ga Ikhlas?
Iya
memang cek list ibadah ini ada maksudnya yaitu hajat suoaya hidup saya jadi
bener dan segala persoalan jadi ada jalan keluarnya. Iya saya tahu iman saya
masih cetek banget karena ibadah masih ada imbal baliknya. Tapi kalau kata
ustad Yasin, ya begitulah iman manusia awam. Butuh imbalan untuk beribadah. Sholat
dhuha biar dagangan laris. Ya ga masalah karena Allah lebih suka daripada ke
dukun. Siapa tahu semakin di dawamkan ibadah itu bukan lagi jadi kewajiban tapi
kebutuhan. bukan lagi mengharap imbalan pahala tapi karena iman kita yang
butuh. Kalau bahasa simplenya mudah karena terbiasa. Kita ga akan merasa berat
lagi bangun malam karena sudah tahu nikmatnya. Kita ga eman – eman sedekah
karena mulai terbiasa dengan nikmatnya. Dan semuanya dimulai dengan harus
dipaksa.
Jadi
inti dari tulisan curhatan ga jelas ini adalah saat kita akan memulai sesuatu,
luangkan waktu dulu “rapat” dengan pemilik urusan dunia dan akhirat. Doakan ya
mudah – mudahan bisa terus istiqomah dan bisa terlahir menjadi manusia yang
lebih baik. Amiin.
Alhamdulillah semoga istiqomah ya :)
BalasHapusSetiap orang punya caranya masing-masing untuk beribadah, yang penting positif :)