Cara Pemulasaran Jenazah



          Cara Pemulasaran Jenazah ini menurut saya memang jadi hal yang paling penting untuk bisa dilakukan oleh kaum muslimin. Kenapa? Karena semua orang akan merasakan kematian. Dan sebagai umat muslim ada beberapa hal yang dilakukan dalam membersihkan dan mengkafani jenazah. Selama ini banyak yang beranggapan urusan memandikan dan mengkafani adalah tugas pak lebe (sebutan di desa saya untuk orang yang melakukan pemulasaran Jenazah). Padahal ada baiknya bila keluarga yang sendiri melakukannya, sebagai bentuk rasa bakti dan hormat terakhir kali.


          Untuk alasan inilah bu Hindun menggabungkan kegiatan pengajian lansia pada bulan Ramadhan lalu dengan praktek cara mengkafani Jenazah. Sebelumnya di jelaskan dulu tentang sakaratul maut dan juga Cara Memandikan Jenazah.  Jadi isi materi ini sesuai dengan apa yang diterangkan oileh bu HIndun salah satu anggota Pokja 1 Kota Tegal yang juga merupakan penyuluh di Kemenag kota Tegal. Sebelumnya juga di berikan materi tentang Tanda - Tanda Sakaratul Maut

Cara memandikan Jenazah


Sebelum memandikan jenazah, ada beberapa syarat – syarat yang harus dipenuhi:

·         Utamakan orang yang ditunjuk oleh si mayat sebelum wafat. Biasanya ada juga orang yang memang sudah memberikan wasiat kalau ingin dimandikan oleh anak atau si fulan yang masih keluarga. Tentu saja keinginannya juga harus di sesuaikan dengan syariat Islam ya.
·         Muslim, Berakal dan baligh.
·         Terpercaya, amanah dan tahu sunnah.
·      Laki – laki bila jenazah laki – laki dan perempuan bila jenazahnya perempuan.
·     Jika yang wafat perempuan dan hanya ada laki – laki semua atau sebaliknya, maka tidak perlu dimandikan cukup ditayamumkan oleh salah seorang yang ada dengan memakai lapis tangan.

Setelah mengetahui syarat – syarat memandikan jenazah, maka selanjutnya adalah mempersiapkan untuk memandikan jenazah.
·           Sediakan air secukupnya dan air yang dicampur kapur barus.
·           Sediakan sarung tangan, hyanduk, sabun.
·           Sisir dan wewangian.
·    Sediakan tempat yang layak, teduh dan jauh dari penglihatan khalayak.


Setelah semua siap maka kita akan mulai dengan bahsan Cara memandikan Jenazah.
·   Kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah dibersihkan sampai hilang.
·        Jenazah diangkat sedikit didudukkan perutnya diurut supaya kotoran dalam perut keluar.
·         Kotoran yang ada di kuku, jari – jari, mulut dan gigi dibersihkan.
·       Menyiram air ke seluruh badan rata mulai dari kepala terus sampai kaki dengan mendahulukan anggota wudhu.
·      Disunnahkan dengan bilangan ganjil dengan berurutan, gunakan sabun dan terakhir siram dengan air kapur barus.
·         Dikeringkan dengan handukdan rambutnya disisir.

Cara Mengkafani Jenazah


          Itu tadi untuk Cara Memandikan jenazah, setelah dimandikan saatnya cara mengkafani jenazah. Nah, pas disini bu Hindun langsung praktek dengan relawan dari peserta pengajian lansia. Harapannya agar kelak bila ada keluarga yang meninggal, tidak mengandalkan lebe atau orang lain. Tapi bisa dilakukan sendiri asal sudah tahu ilmunya.

          Sebelum mengkafani tentu ada beberapa perlengkapan yangharus dipersiapkan.

  • Siapkan Kain Kafan berwarna putih sesuai kebutuhan (dewasa 7-8 meter dan anak -anak 4 meter)
  • Untuk mayat perempuan, 2 lembar kain kafan (panjang 200 cm x lebar 100 cm)
  • Baju Mayat/Baju Kurung (50 cm x 75 cm)
  • Kerudung/Mukena untuk menutupi bagian bawahnya (100 cm x 50 cm).
  • Kain Cawat (30 cm x 70 cm)
  • Tali dari kain Kafan ( 3 cm x 100 cm) sejumlah 3/5/7 tak terhingga.

·        
          Setelah semua persiapan sudah dibentangkan dan diurutkan maka mulailah untuk mengkafani jenazah. Cara mengkafani jenazah hampir sama dengan jenazah laki – laki dan perempuan. Bedanya hanya perempuan memiliki lebih banyak kain dan ada penutup kepalanya.

          Cara mengkafani Jenazah dapat dijelaskan sebagai berikut :

  •  Bentangkan tali, kain kafan, kain mukena, baju kurung, kain cawat, kain basahan dan taburkan kapur barus / wewangian.
  • Pakaikan Baju Kurungnya.
  •  Ikatkan KAin Basahan.
  • Pakaikan Mukena /Kerudung.
  • Selimutkan Kain Kafan lapis demi lapis dimulai dari kanan.
  • Ikatkan Talinya.


          Setelah mengkafani Jenazah selesai, maka bagian selanjutnya adalah mensholatkan jenazah. Hal ini kadang dilupakan oleh para pelayat. Sebenarnya pahala mensholatkan jenazah ini seperti mendapatkan emas satu gunung. Bahkan disebutkan bahwa jenazah bisa merasakan siapa saja yang mensholatkan dia. Oleh karena itu ada biknya bila kita melayat untuk persiapkan wudhu dan peralatan sholat. Sehingga bisa ikut mensholatkan jenazah sebagai penghormatan terakhir.

          Cara mensholatkan jenazah ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

  • Sholat Jenazah harus dilakukan secara berjamaah.
  • Shoft diatur dengan 3 shoft atau lebih. Jadi semisal hanya ada 3 orang. maka shoft jamaah dibiukin 3 barisan.
  • Imam menghadap kiblat dan berdiri mengarah ke perut/ tengah bagi jenazah perempuan dan mengarah ke kepala bagi laki - laki.
  • dengan takbir 4 kali.
  • Perbanyak shoft akan menambah pahala bagi jenazah.

·   
·     

Cara Menguburkan Jenazah


          Setelah mensholatkan jenazah, hal lain yang akan dilakukan sebagi seorang muslim adalah menguburkan jenazah. Cara menguburkan jenazah:
  • ·         Semua tali dilepaskan.
  • ·         Jenazah dimasukkan ke liang lahat.
  • ·         Ditutup dengan kayu/lempengan tua.
  • ·         Ditimbun dengan tanah.
  • ·         Gundukkan tanah kuburannya tidak lebih dari sejengkal.
  • ·         Berikan tanda dari kayu/batu.
  • ·         Disiram dengan air 9boleh dicampur dengan bunga).
          Mungkin materi yang ini tidak begitu terlalu paham bagi teman – teman. karena memang akan lebih jelas bila diterangkan secara langsung. Bagi saya sendiri jadi paham kenapa bu Hindun sangat ingin sekali memberikan pelatihan tentang pemusaran jenazah. Karena semua muslim akan meninggal dunia. Dan akan sangat lebih baik bila yang mengurusnya adalah keluarga sendiri untuk meminimalisir terbukanya aib. Apalagi dalam hal memandikan jenazah. Itulah kenapa belajar pemulasaran jenazah sangat penting bagi kaum muslimin.

          Bagi yang kurang jelas ada baiknya untuk meminta penjelasan lagi ke ustadz atau ustadzahnya agar jadi lebih jelas. Semoga pengajaran dari bu Hindun yang saya tuliskan ulang bisa sedikit memberi pencerahan kepada teman – teman yang membaca. 

          Adakah teman – teman yang pernah praktek tentang pemulasaran jenazah? Sharing dong..

Tidak ada komentar

Hei Terima kasih sudah berkunjung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya..nanti saya akan berkunjung balik...
please jangan tinggalkan link hidup..
Terima Kasih