Judul : Rhapsody
Penulis :
Mahir Pradana
Terbit :
2013
Penerbit :
Gagasmedia
Tebal :319
Halaman
Resensi Buku
Hei, di sebelah dunia bagian mana
kau sedang berada?
Sudah bertahun - tahun kau dan aku
mencari arah.
berkali - kali jatuh cinta pada
selatan.
Menaruh keraguan pada barat.
Terus menunggu isyarat timur.
Hingga utara pun sudah tak lagi kita
percaya.
Sudah kujejaki banyak kisah, kutemui
pula banyak luka.
Ternyata, pada kisah lalu milik
kitalah harapan itu tetap ada.
Masih kuatkah kau dan aku berjalan?
Atau, kali ini, mungkin pulang akan
menjadi jawaban.
***
Novel yang bersetting di makassar ini berkisah tentang Abdul
Latif seorang pecinta traveling yg terjun ke bisnis hostel. Hostel tersebut
diberi nama Makassar Paradise. Niat awalnya hanya ingin meneruskan usaha
peninggalan ayahnya sekaligus ingin menanamkan idealisnya tentang traveler.
Abdul Latif yg lama tinggal di Eropa sangat ingin mewujudkan
impiannya memiliki hostel untuk membantu para traveler. Hostel yang awalnya
sepi karena kurangnya promo tiba - tiba menjadi berkembang karena seorang
miguel. seseorang yg merasa berhutang budi dengan AL. Hostel Paradise Makassar
pun menjadi rumah bagi para turis yg
berkunjung ke Makassar. Salah satu turis yg menginap di sana adalah Sari masa
lalu dari Al. seseorang yang pernah mengisi relung hatinya. Al pun berusaha
merajut kembali kisahnya dengan Sari. Saat hostel mulai berkembang Saskia sang
kakak datang dengan memberikan penawaran untuk menjual hostel tersebut. Al
menolak dengan tegas. Namun sayangnya sebuah peristiwa membuat Al Harus menutup
Hostel tersebut. Belum lagi rahasia yang terkuak tentang saskia membuatnya
harus perang dingin dengan Miguel. Lalu apakah Miguel dan Al akan kembali
bersahabat? Rahasia apa yang di simpan oleh Sskia dan Miuel? Lalu bagaimana
dengan Sari masa lalu dari Al? baca dan temukan jawabannya di novel ini.
Novel ini bener- bener mengajak kita berkeliling eropa. Berlin,
Swiss, Paris dan Madrid. Kita di ajak megunjungi tempat – tempat wisata yang
terkenal. Namun yang membuat menarik adalah novel ini benar – benar mengeksploitasi
tentang kota Makassar. Keindahan pantao Lsosari, sejarah Fort Rotterdam, patung
Sultan Hasanudin simbol dari pahlawan Sulawesi Selatan. Serius dech saya
sendiri penasaran pake banget.
Satu hal yang mungkin menjadi kekurangan adalah alur yang
bolak balik. Alur sendiri agak membingungkan walaupun memang ada alasan untuk
menampilkan cerita tersebut. selain itu novel ini benar benar layak untuk di baca bagi mereka pecinta
traveling. Bsau hal yang membuat saya penasaran adalah di awala novel penulis
mengatakan bahwa isi novel 60 % fiksi dan 40% fakta. So, bagian mana yang fakta
ya? hehehe
hehe, aku juga penasaran mana yang fakta. tapi kayaknya sosok Miguel kok serasa nyata ya :D
BalasHapushuum dibandingkan siska yang drama quen ehehe...sari juga kayaknya terlalu prefek ya..
BalasHapus