Friday, 29 July 2016
Belajar Parenting dari Mom Blogger
Setelah
memiliki anak salah satu hal yang selalu membuat saya bingung adalah tentang
dunia parenting. Apalagi saya tinggal dipedesaan yang terkadang unsur kearifan
lokalnya masih kental. Walaupun untuk keluarga besar saya agamis, tapi keluarga
besar suami yang terkadang bentrok denan urusan mendidik anak. Beruntungnya
saya bisa bergabung dengan komunitas blogger yang memiliki banyak pengalaman
yang luar biasa termasuk dalam hal parenting. Jadi saya cukup duduk manis belajar
parenting dari mom blogger.
Baca Juga : Yonna Kairupan, Makeup Artis Muslimah
Salah
satu mom blogger yang spektakuler adalah mba Wiwid Wadmira. Beliau seorang ibu
dari si kembar cantik Kira-Kara. Blog mba Wiwid Wadmira sendiri memang berniche
Parenting. Hal ini karena dia pernahy menjadi moderator di The Urban Mama. Dari berbagai ratusan artikel yang masuk, mba Wiwid
Wadmira belajar banyak hal tentang parenting. Akhirnya ia wujudkan dalam blog http://mykirakara.blogspot.co.id/
Salah
satu tulisan mba Wiwid yang paling menyentuh adalah tentan cerita melahirkan si
kembar. Mata saya jadi mewek pas mba wiwid bercerita bahwa harus terpisah
dengan si kembar karena mereka harus di incubator dalam jangka waktu yang
lumayan lama. Bagi saya setiap melahirkan memang memiliki cerita yang
berbeda-beda dan itu semua harus disyukuri. Atau tentang anak yang susah makan atau GTM.
BAgi para mamah muda yang bingung dengan anaknya yang GTM maka perlu baca
artikel ini di label The Urban Mama. Disana ada tips - tips untuk mengatasi
anak yang susah makan. Karena ternyata sebenarnya GTM itu merupakan penyakit
lho!
Salah
satu cita-cita mba Wiwid Wadmira sedari kecil adalah menjadi guru. Hal itu terus
berlangsung sampai lulus kuliah. Berbagai lamaran menjadi guru ternyata tidak
membuahkan hasil. Akhirnya ia justru bekerja menjadi sekretaris keuangan. Namanya
juga manusia yang terkadang diliputi dengan kebosanan, mba Wiwid kembali
mencoba peruntungannya untuk menjadi guru tapi gagal lagi. Walaupun akhirnya
sempat mencicipi juga menjadi guru pre school.
Selain
mengurus si kembar dan juga mom blogger, mba Wiwid wadmira juga masih bekerja
di bidang perpajakan. Beruntungnya kantor membolehkannya bekerja di rumah
dengan beberapa syarat dan ketentuan. Hal ini tidak menggangu tugasnya sebagai
ibu rumah tangga juga sebagai blogger. Karena dengan managemen waktu semua bisa
diatasi.
Luar
biasa banget bisa kenal dengan blogger yang keren dan kece. Apalagi blog nya pun
banyak hal bermanfaat yang bisa saya ambil. Jadi buat yang pengin kenal dan
lebih tahu lagi tentang mba Wiwid Wadmira bisa kepoin social medianya
Blog : http://mykirakara.blogspot.com
FB : https://www.facebook.com/wiwid.wadmira
Twitter: @wiwidwadmira
IG : @wiwidwadmira
Thursday, 28 July 2016
Prosesi Pernikahan Adat Pinggiran Tegal
Salah satu
peristiwa paling penting dalam kehidupan seseorang adalah pernikahan. Selain
dibutuhkan kesiapan mental, pernikahan juga dibutuhkan kesiapan dalam
prosesinya. Kali ini saya akan menulis tentang prosesi pernikahan adat pinggiran kota Tegal. Kenapa saya sebut
pinggiran kota Tegal?karena prosesi yang saya tulis ini biasa terjadi di desa
saya yang ada dipinggiran Tegal. Karena beda kecamatan biasanya memiliki
prosesi yang sedikit berbeda. Yes! Indonesia memang kaya dengan kebudayaan.
Monday, 25 July 2016
Uluwatu : Dari Monyet, Tari Kecak, Hingga Alila Villas Uluwatu
Mengingat Uluwatu membuatku tersenyum-senyum sendiri. Perjalanan beberapa tahun silam
bersama komunitas fotografi dari kantor (walaupun aku bukan fotografer)
menorehkan kenangan manis dan menyenangkan.
Benar kata orang-orang, kalau jalan-jalan itu ga penting ke mananya,
tapi dengan siapanya. Untuk kali ini, aku mendapatkan keduanya. Jalan dengan
orang-orang yang menyenangkan dan ke tujuan yang indah.
Uluwatu merupakan salah satu tempat eksotik di Bali yang
berada di tebing cadas yang tinggi dan menghadirkan panorama laut nan biru
dengan langit dan awan putihnya. Berada di sini akan membuat kamu takjub dan ga
henti-hentinya bersyukur sambil berucap, beneran ini ada di Bali ya? Ke sininya
mending jelang matahari terbenam ya guys, soalnya panoramanya makin indah
dengan semburat keemasan dari matahari yang terbenam.
Memasuki pintu gerbang, kalian harus hati-hati ya guys.
Hutan yang bernama Alas Kekeran di sekitar tebing merupakan hutan alami dengan
populasi monyet yang jinak dan terbiasa melihat manusia. Biarpun jinak, tapi
yang namanya monyet ya tetep aja monyet. Usilnya itu lho, ga ketulungan.
Kalo kamu memakai atau membawa barang-barang kecil seperti
kaca mata, topi, atau sarung kamera, mending disimpen masuk ke tas aja deh
guys. Daripada panjang urusan dirampas monyet-monyet itu. Apalagi kalo sampe
hape kamu yang dirampas, bisa nangis darah. Karena ga semua monyet bisa dikejar
sama bli guide dengan sogokan buah-buahan. Terkadang tu monyet ngerti mau
dijebak. Kalo dah gitu, terpaksa kan mengikhlaskan sambil mikir gimana mo beli
lagi. Heheee...
Perjalanan melalui tebing yang telah ditata dengan warna
senada dengan warna batu karang membuat tempat ini terlihat alami. Di tempat
ini jangan lupa berfoto dengan latar ombak besar yang memecah karang dari
kejauhan sebagai tanda kamu sudah pernah ke Uluwatu. Puranya berada di ujung
tebing dengan ketinggian 97 meter di atas batu karang hitam. Pura Uluwatu
sendiri berarti pura yang berada di puncak batu sesuai dengan letak pura ini.
| photoright:tarikecakbali.com |
Di Uluwatu hal yang tidak boleh kamu
lewatkan adalah Tari Kecak. Ya, ngapain juga ke Bali kalo ga liat Tari Kecak
yang ngehits itu. Lha, orang bule aja berduyun-duyun penasaran dengan tari yang
punya nilai magis itu, masa kita yang orang Indonesianya ga menghargai budaya
sendiri?
Tari Kecak
biasanya dimainkan setelah matahari terbenam. Dengan hanya diterangi obor-obor
di sekitar arena tari, kesakralan tari ini terasa sekali. Tarian ini dimainkan
tanpa alat musik ya guys, cuma suara-suara khas yang dikeluarkan oleh pengiring
tarian ini yang berjumlah 70 orang laki-laki.
![]() |
|
Photoright: uluwatukecakdance.com
|
Tari Kecak mengisahkan tentang
adegan Ramayana dalam barisan kera untuk melawan Rahwana yang menculik Dewi
Shinta. Selain suara ‘cak’ dari pengiring, tarian ini juga dimeriahkan dengan
suara kincringan yang ada di kaki penari yang memerankan tokoh Ramayana.
Selesai melihat pertunjukan Tari
Kecak, saatnya kembali ke hotel karena langit sudah gelap. Kamu bisa memilih
Alila Uluwatu yang berada di Jl. Belimbing Sari, Banjar Tambiyak, Desa Pecatu,
yang berjarak hanya 9 km dari Pura Uluwatu. Alila Uluwatu dapat kamu pesan
menggunakan aplikasi Traveloka.
|
Photoright: yellowtrace.com.au
|
Di tempat yang terletak di atas perbukitan, kamu akan
mendapatkan keindahan panorama laut dan pantai Uluwatu setiap hari selama kamu
menginap di sini. Dengan lounge bertajuk sunset cabana yang berdesain unik di
setiap villa dengan kolam renang pribadi. Lounge ini menjadi ikon villa ini
yang berada tepat di tepi tebing dan menghadap ke samudera lepas.
Cabana dengan sofa nyaman dan bantal-bantal berlapis kain
batik indah menjadi tempat yang asyik lho untuk bersantai melihat keluarga
berenang atau sekedar ngobrol. Cemilan enak serta pemandangan indah bisa-bisa
bikin kamu malas beranjak dari cabana unik ini
|
Photoright: designhotels.com
|
Selain itu, infinity pool juga bakal
bikin kamu amaze dengan villa ini. Berenang dengan samudera lepas di depan mata
itu seperti dream come true, guys. Lepas, lapang dan bebas seperti ombak di
samudera luas. Its very cool! Ga percaya, bisa deh disimak dulu foto-fotonya
biar makin penasaran. Tempat wisata keren dan hotel asyik bikin liburanmu makin
poll puasnya.
|
Photoright: balihoteldiscounts.com
|
Baca :Disclosure
Subscribe to:
Posts (Atom)




